Buku bisa menyelamatkan kehidupan
Isa Alamsyah
"Mba Asma, saya sudah hampir bunuh diri. Tetapi buku mba menyelamatkan saya," kata seorang remaja yang sudah sempat meneguk Baygon akibat putus Cinta. Buku "La Tahzan for Jomblo" membangkitkan semangat hidupnya.
"Mba Asma, saya sudah begitu dekat dengan perceraian, tapi akhirnya saya dan suami memutuskan untuk menata kembali rumah tangga kami setelah membaca buku Mba," ungkap seorang istri setelah membaca buku "Catatan Hati Seorang Istri."
"Mba Asma, saya sudah memutuskan bunuh diri. Saya sudah ngebut naik motor tidak peduli keselamatan saya. Entah kenapa saya akhirnya berhenti di mall dan mampir ke Gramedia. Lalu tanpa sengaja membaca buku 'Catatan Hati di Setiap Sujudku' dan semangat hidup saya bagkit kembali." tulis seorang pembaca di Surabaya.
Ungkapan di atas seringkali diungkapkan para pembaca buku Asma Nadia dalam berbagai kesempatan.
Ada yang bercerita bagaimana karya Asma Nadia mengubah hidupnya lewat email, ada yang menyampaikannya secara langsung dalam pertemuan, ada juga yang menyempaikannya lewat surat, dll.
Ungkapan cinta para pembaca, bisa jadi merupakan kepuasan tertinggi bagi seorang penulis.
Itu pula yang dirasakan Asma Nadia.
Bukankah itu juga merupakan kebahagiaan buat Anda jika bisa membuat orang lebih bahagia, membantu orang keluar dari kesulitan, menjadi sumber inspirasi?
Ada jalan yang mudah untuk melakukannya.
Menulislah. Buatkah karya tulis, buatlah buku.
Membuat buku jauh lebih mudah daripada Anda harus masuk politik untuk mengubah dunia, jauh lebih mudah dari pada Anda harus kaya raya dulu untuk menjadi donatur, jauh lebih mudah dari pada selalu aktif dalam berbagai kegiatan sosial yang terkadang harus meninggalkan tugas rumah tangga.
Jangan khawatir jika Anda sudah terlalu tua untuk menulis buku, atau merasa terlalu muda.Asma Nadia saja baru menulis buku di usia 27 tahun.
Jauh lebih tua daripada penulis KKPK yang sudah menulis di usia 8 - 9 tahun.
Saat ini Asma Nadia berusia 38 tahun dan sudah menulis 41 buku, puluhan antalogi dan mengsupervisi ratusan buku.
Beberapa karyanya sudah difilmkan di layar lebar, FTV, sinetron dan fragmen.
Jika bisa menulis satu kata, maka Anda bisa menulis satu kalimat.
Jika bisa menulis satu kalimat, Anda bisa menulis satu halaman.
Jika bisa menulis satu halaman, maka Anda bisa menulis satu buku.
Artinya, jka Anda belum mempunyai karya buku, bukan karena tidak bisa.
Tapi karena Anda tidak meyakini betapa buku bisa mengubah hidup Anda dan orang lain.
Percayalah hal itu, Anda pasti bisa punya buku.
Satu buku sebelum mati!
0 comments :
Post a Comment